Jumat, 30 Agustus 2019

Stay true to yourself


I want to take an objective look at myself. I have to be satisfied with myself. And say that I am fine, things are fine. But still, I have this impatience.

Apakah itu jiwa jiwa kita yang selalu berdebat setiap harinya? Apakah itu kita, yang selalu menyalahkan seseorang lainnya di dalam diri kita atas hal  hal yang bahkan tidak dapat kita kendalikan terjadinya? Apakah itu benar jiwa kita yang lainnya?

Di masa ini, gue menjumpai banyak banget orang  orang yang kurang menghargai dirinya sendiri. Orang  orang ini hampir setiap hari bertengkar dengan dirinya sendiri. Orang  orang ini kurang tahu gimana caranya menghargai diri sendiri. Orang  orang ini, termasuk gue sendiri.

Setiap hari, gue nulis serentetan to do list dengan harapan supaya gue bisa lebih produktif dari hari kemarin. Tapi, hampir setiap hari juga gue kecewa sama diri gue sendiri karena gue tidak bisa memenuhi sebagian to do list yang gue tulis di pagi hari. Gue cuma melihat daftar - daftar yang belum tercoret dari tempatnya, daftar -  daftar yang membuat gue sakit kepala. Gue sama sekali tidak memberi perhatian ke daftar - daftar yang berhasil tercoret dari tempatnya. Gue sama sekali tidak mengapresiasi diri gue yang juga berhasil menyelesaikan beberapa goal di hari itu. Ya, sekejam itu gue ke diri gue sendiri.

Tapi sebenernya gue sadar, semua ini terjadi karena kesalahan gue sendiri. Gue sendiri yang membuat daftar to do list tidak sesuai dengan porsinya. Gue yang udah tahu sebenernya kalau gue kurang mumpuni di bidang multitasking tapi gue tetep memaksa untuk write the whole things down and just try to solve them at the same time. Ini jelas salah. Gue terlalu memaksa diri gue sendiri tanpa mencoba realistis, tanpa mencoba benar  benar mengerti akan batas kemampuan yang gue miliki. Gue, yang selalu membohongi diri gue sendiri kalau gue bisa melakukan semuanya dalam satu waktu.

Anyway, apakah kalian juga merasakan hal yang sama?

If you do, then please read this until the end.

Sekarang, selama waktu masih berjalan, gue yakin kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Gue yakin masih ada banyak waktu untuk mengerjakan daftar  daftar yang belum tercoret dari tempatnya. Gue yakin masih ada banyak waktu untuk mengejar mimpi  mimpi yang kadang secara tidak sadar kita telantarkan. Kuncinya hanya satu, kita harus jujur sama diri kita sendiri. Contoh kecilnya bisa dimulai dari menulis to do list yang benar benar bisa kita kerjakan dalam satu waktu. Jangan terus memaksa diri sendiri untuk melakukan ini itu, mengejar ini itu karena yang lain sudah jauh berada di tempat yang mereka tuju. Tenang, semua hal memiliki waktunya masing  masing. Semua bunga memiliki waktu mekarnya masing  masing. 

-April
Share: