my life was good, and i am grateful for it.
*****
11.11 pm. kamar nomor 11.
aku membuka mata dan menyadari aku kembali terbaring di kamar gelap ini. hening. sama seperti sebelumnya, orang - orang hanya datang sebentar lalu pergi. meninggalkankan aku dan segala ketakutanku sendirian dalam kegelapan.
tidak, bukan mereka yang meninggalkanku. akulah yang meninggalkan diriku sendiri. akulah yang memilih untuk tetap tinggal sendirian dan menolak semua orang yang datang. akulah yang memilih untuk memendam dalam - dalam semua penyesalan dan rasa bersalahku, sendirian.
ya. mereka bilang kematian itu bukanlah sesuatu yang dapat kutahan atau kubatalkan. jadi, seberapa keraspun aku berusaha, seberapa banyak pun uang yang kupunya, kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dibatalkan. dan aku tahu itu.
namun rasa tahu tidak menyelesaikan semuanya. rasa tahu dan rasa ingin tahu hanya memperparah segalanya.
*****
11.11 am. kamar nomor 11.
aku terbangun mendengar bunyi pintu yang dibuka secara perlahan. samar - samar kulihat pria dengan kemeja biru membawa sebuket bunga aster. bunga kelahiranku. ia menaruh bunga itu di atas nakas, lalu duduk di sebelah ranjangku. tapi aku memilih untuk menutup mataku dan mengabaikan kehadirannya.
ia menangis.
tapi aku tidak bisa melakukan apa - apa. aku tidak bisa membuka mataku dan berkata bahwa semuanya baik - baik saja. aku tidak bisa melontarkan lelucon yang biasa kuucapkan kepadanya. aku tidak bisa lagi menatapnya.
*****
11.11 pm. ruangan dokter kim.
aku menatap dokter kim dengan putus asa. kulihat sorot matanya yang menggelap. ia menanyakan sekali lagi pertanyaan yang sama, yang langsung kubalas dengan anggukan mantap. aku sudah tidak kuat lagi.
"kita bisa menyembuhkanmu. kau pasti bisa sembuh," ujar dokter kim yang mulai menangis sembari menatapku pilu.
aku menggeleng. bagiku hidupku sudah berakhir ketika kematian wanita itu datang. tidak ada lagi yang perlu diperjuangkan dan disembuhkan. tidak ada lagi yang perlu diperjuangkan.
"apa jung tahu tentang hal ini?" tanyanya lagi.
aku kembali menggeleng. bagaimana mungkin aku memberitahu jung bahwa aku ingin mati?
*****
11.11 am. kamar nomor 11.
hari ini pria itu datang lagi. ia kembali datang dengan sebuket bunga aster putih di tangannya. ia datang, untuk mengetahui bahwa gadis yang selama ini ia tunggu kepulangannya kembali menghilang. tapi kali ini, tidak ada tanda - tanda bahwa gadis itu kembali kabur. ada yang aneh, kamar yang ditempati gadis itu sudah dibereskan. semuanya sudah rapi.
apakah firasatnya semalam benar?
apakah semua mimpi buruknya selama ini menjadi kenyataan?
jung lemas. badannya rubuh begitu saja. dan selanjutnya langit - langit kamar mulai menggelap.
-written by april.

0 komentar:
Posting Komentar