Jumat, 08 Mei 2020

me and my anxiety


i just want to find peace in this life. in my first and last life.

sejak awal kuliah, aku mengalami gangguan yang mirip dengan gangguan cemas. pemicunya bermacam - macam. tapi gangguan itu lebih sering muncul karena tugas yang terlalu banyak, overthinking, dan aku yang selalu merasa tidak memiliki cukup waktu untuk mengerjakan semuanya. rasanya, dunia gelap dan tidak ada tempat lagi untukku. apalagi setelah salah satu anggota keluargaku berpulang terlebih dahulu.

sudah hampir 2 tahun, dan aku sudah mencoba berbagai cara untuk beradaptasi dengan gangguan yang kumiliki ini. tapi hasilnya nihil. saat gangguan itu kambuh, jantungku akan berdebar lebih cepat dan lebih kencang, badanku mulai gemetar, dan konsentrasiku pasti hilang entah kemana. seperti saat ini.

sekarang, aku masih merasakan betapa jantungku terus berdebar kencang dan rasa takut yang tidak kunjung menghilang. tapi, aku tetap memaksakan diri untuk belajar. aku tetap memaksakan diri untuk menulis. berharap rasa cemas ini bisa sedikit mereda.

aku sangat ingin ada orang lain yang mengerti tentang hal ini. aku sudah coba bercerita ke teman - temanku, tapi hasilnya nihil. aku juga sudah mencoba menghubungi kontak tim psikososial dari kampusku. sedikit terbantu, tapi aku masih sering kambuh, di jam - jam yang aku sendiri tidak bisa memprediksi.

hingga aku sampai ke titik dimana aku ingin menyerah. 

apakah aku akan membawa kecemasan ini seumur hidupku?

apakah benar - benar tidak ada jalan lain untuk menangani kecemasan ini?

sebenarnya, apa yang kucemaskan?

aku tidak tahu.

aku hanya ingin hidup normal seperti orang lain. tertawa normal seperti orang lain. tanpa terus - menerus merasa cemas. tanpa terus - menerus menyalahkan diriku sendiri. tanpa terus - menerus menganggap diriku ini aneh. tanpa terus - menerus membiarkan pikiran - pikiran negatif menyelimuti diriku.

aku tidak ingin, suatu hari nanti aku sampai pada kenyataan bahwa aku akan mengakhiri hidupku sendiri. aku tidak ingin mati sendirian. aku tidak ingin memindahkan rasa sakit ke orang lain. cukup hanya aku yang merasakan rasa sakit berkepanjangan ini. cukup hanya aku yang ingin mati.

i want to live. a peaceful life. 

aku yakin, Tuhan pasti punya alasan mengapa semuanya terjadi. dan aku berharap Tuhan juga memberiku kekuatan untuk terus kuat dalam menghadapi apapun yang sedang dan akan terjadi. 

because after all, tomorrow is another day.

tidak apa - apa jika kita belum melakukan yang terbaik untuk hari ini. karena masih akan ada hari esok, yang lebih baik lagi.

April.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar