Minggu, 10 Mei 2020

things about being people pleaser

we never really live a life. cause we always fake our feelings.

people pleaser adalah sebutan untuk seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang - orang yang ada di sekitarnya. people pleaser akan cenderung melakukan apapun agar orang - orang disekitarnya tidak merasa terganggu dan tidak merasa kecewa kepadanya. dengan kata lain, meletakkan kepentingan orang lain jauh diatas kepentingannya sendiri.

people pleaser umumnya adalah orang - orang yang sangat sensitif, dimana orang - orang ini sangat peka terhadap reaksi dari orang lain. hal ini membuat people pleaser semakin berusaha untuk tampil senormal mungkin agar tidak dicap aneh, dan mendapat pengakuan yang baik dari lingkungannya.

tapi, nyatanya hal ini tidak memberikan kepuasan dan ketenangan batin yang nyata untuk people pleaser. mereka hanya akan semakin terobsesi untuk menyenangkan orang lain dan mengubur dalam dalam suara mereka sendiri. dengan menyenangkan orang lain terus - menerus, dengan mengikuti kehendak orang lain terus - menerus, people pleaser secara sadar ataupun tidak, membunuh jiwanya secara perlahan - lahan.

people pleaser mencoba untuk tetap waras, namun ia justru menghancurkan kewarasannya. rasa bersalah yang menumpuk, perasaan gagal menjadi manusia normal, hidup yang selalu berantakan, semuanya perlahan terakumulasi dan membuat hidupnya semakin tidak karuan.

lantas, mengapa orang - orang ini bisa menjadi people pleaser? 

mengapa menyenangkan orang lain menjadi begitu penting bagi mereka?

Leon F Seltzer, seorang psikolog di Evolution Of The Self menyatakan bahwa akar dari sikap yang dimiliki oleh people pleaser ini bersumber dari lingkungan keluarga. 

memang tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga berperan penting dalam pembentukan mental anak, utamanya berkaitan dengan didikan yang diperoleh dari keluarga sejak dini. sikap people pleaser sendiri tumbuh saat kebanyakan orang tua cenderung menuntut anaknya untuk menjadi anak yang baik, rajin, berbakti, berprestasi, dan selalu dapat menjadi kebanggaan orang tua. orang tua ini selalu menginginkan anak yang sempurna dan bisa menerima orang tua mereka apa adaya, sementara kebanyakan orang tua tidak mau mendengarkan pendapat yang disampaikan oleh anaknya dengan dalih bahwa si anak tidak tahu apa apa dibandingkan orang tua. bahwa orang tua selalu tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

sifat people pleaser yang dimiliki orang seorang anak akan semakin parah apabila orang tua tidak memberikan respon yang baik saat berkomunikasi dengan anaknya. misalnya, orang tua yang cenderung langsung marah kepada anak saat anak melakukan kesalahan dan bertindak tidak sesuai dengan keinginan orang tua. sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mengutarakan pendapatnya demi menyenangkan perasaan orang lain dan menghindari konflik.

but, why i suddenly talk about people pleaser?

because i am one of them. i am one of the people pleaser.

being a people pleaser is really terrible. you have to always hide your feelings in order to please others. 

dan di bangku perkuliahan, aku semakin belajar banyak tentang hal ini. aku semakin mengerti bagaimana kepribadianku dan mencoba memahami perasaan - perasaan yang selalu kusembunyikan. walaupun hingga detik ini, aku masih menyimpan banyak suara untuk menghindari konflik dengan orang lain. 

tapi, seperti yang aku jelaskan di awal, menahan semua perasaan sendiri benar - benar menyedihkan dan menyesakkan. tidak memiliki satu orang pun untuk menceritakan perasaan yang sesungguhnya karena tidak ingin membebani orang lain. merasa tidak berhak untuk berkeluh kesah karena masih ada banyak orang yang kurang beruntung. 

merasa bahwa dirimu adalah manusia yang aneh. selalu bergelut dengan persona - persona yang kau miliki dan tidak pernah bisa untuk menerima mereka begitu saja. padahal, kita kan juga manusia biasa. tidak luput dari salah dan tidak harus selalu benar.

lantas bagaimana cara untuk berhenti menjadi people pleaser?

pertama, menurutku penting untuk mengetahui dan memahami diri sendiri terlebih dahulu. untuk menyelami alasan - alasan di balik keinginan ingin menyenangkan orang lain. apakah itu murni karena kebaikan hati kita atau karena hanya ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain?

kedua, mencoba menghargai diri sendiri. hal ini bisa dimulai dengan mencoba untuk berani menyampaikan pendapat kepada orang lain. aku tahu hal ini tidak mudah, karena kita sudah terbiasa bungkam agar orang lain senang. tapi, kita harus sadar kalau dunia ini keras. kalau bukan kita yang mencintai dan berjuang untuk diri kita sendiri, lantas siapa lagi?

ketiga, mencoba untuk berkata "tidak". selama ini, kebanyakan people pleaser selalu berkata "ya" atas tawaran atau permohonan dari orang lain dimana tanpa sadar, hal ini seringkali justru merugikan diri mereka sendiri. oleh karena itu, mari bersama - sama mencoba untuk mengatakan "tidak". ingat, menolak bukan berarti menjadi orang yang jahat. kita hanya perlu tahu batasan dan kemampuan yang kita miliki. jadi, kita bisa tetap menolong orang lain tanpa mengorbankan diri kita sendiri. 

keempat, mencoba untuk berhenti overthinking. sudah menjadi rahasia umum bahwa para people pleaser sangat memikirkan respon yang diberikan oleh orang lain. sekecil apapun itu. kepekaan yang seharusnya bisa menjadi kelebihan malah berbalik menyerang mental kita sendiri. menyeramkan bukan? oleh karena itu, kita bisa mencoba mengurangi pikiran - pikiran yang tidak perlu ini dengan mencoba melakukan hal hal yang kita sukai dan belajar menuangkan pikiran - pikiran negatif dalam jurnal. entah itu jurnal fisik atau online, percayalah, ini bisa membantu. 

at the end, i hope this will help me and you. 

let's keep help another people without sacrifice ourself. 

we must take care of ourself too.

April.
Share:

2 komentar:

  1. Ngilangin overthinking itu hampir menjadi hal yang mustahil. Mungkin yang bisa diusahakan adalah berusaha mengurangi pikiran-pikiran itu..

    BalasHapus
  2. yup, ngilangin overthinking cuma judul aja :') yang bisa bener bener dilakuin ya coba declutter negative thought yang mengendap di otak dengan banyakin nulis, entah itu di blog, jurnal pribadi, atau curhat ke temen wkwkwk

    BalasHapus