those winter days that we missed,
will we meet again?
di satu musim dingin di bulan desember.
aku melangkah kembali menyusuri tempat ini. tempat yang dahulu sangat kubenci, namun juga kucintai. kehangatan dari tempat ini berkali - kali menyelamatkanku dari dinginnya musim dingin. namun, kehangatan dari tempat ini juga berkali - kali membuatku ingin mati.
semakin jauh aku melangkah, aku semakin menyadari bahwa tidak ada yang berubah dari tempat ini. semuanya masih sama, persis seperti waktu aku meninggalkan tempat ini. persis seperti waktu aku memutuskan untuk pergi sendiri.
aku kembali ke tempat ini seperti mimpi. dan di musim dingin ini, kehangatan tempat ini tidak pernah pergi. aku bisa merasakan kehangatan itu lagi. kehangatan yang kucintai dan kubenci.
aku sangat ingin mengingat tempat ini sebagai sesuatu yang indah. tapi, semuanya telah musnah. entah karena egoku atau kehangatan memang tidak selalu berlaku. entah karena kesedihanku atau takdir memang tidak selalu memihakku.
dan seperti mimpi di musim dingin, aku kembali bertemu dengan semua yang telah kutinggalkan dulu. dan seperti mimpi musim dingin, aku kembali bertemu kehangatan yang menyelamatkanku. kuharap, aku tidak lagi berusaha untuk mati karena semua itu.
April.

0 komentar:
Posting Komentar